Photo Ilustrasi diambil dari perjalananku sebelumnya ke lokasi yang sama, Anak ku (RAIS) pasti senang melihat Helikoper
Kisah perjalanan yang akan aku ceritakan berikut ini merupakan perjalanan kami ber empat yaitu Pak Guru, Miko, Aku dan Ridwan.
kami berangkat dari banda aceh pada hari jum'at 14 September 2012 sekitar pukul 15.00 WIB menuju aceh tenggara menggunakan Mobil (BNPB) dengan rute tengah yaitu melalui Bireuen, Takengon, Blangkejeren dan Kutacane kami tempuh selama lebih kurang 20 jam perjalanan.
setibanya di kutacane yang kami lakukan adalah mencoba beristirahat sekedar untuk menenangkan diri sebelum melakukan pertemuan dengan Kepala BPBD pada malam hari nya untuk berkoordinasi terkait dengan pelaksanaan tanggap darurat bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di kecamatan leuser aceh tenggara.
setelah melaksanakan rapat tersebut kami kembali ke penginapan yaitu di hotel sartika kutacane. kemudian keesokan harinya sekitar pukul 06.30 WIB kami melakukan pertemuan dengan PLH. Bupati Aceh Tenggara di hotel sartika dalam rangka koordinasi lebih lanjut terkait pelaksanaan tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor di kecamatan leuser dalam pertemuan tersebut hadir juga anggota tim dari P2K.
selepas pertemuan tersebut, kami menuju kantor BPBD untuk melakukan persiapan dengan Tim sebelum berangkat ke lokasi bencana di kemcatan leuser. sekitar pukul 10.00 WIB. kami berangkat menuju lokasi bencana dan baru sampai di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB.
selanjutnya kami melakukan peninjauan dan dokumentasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan pasca banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 2012 (atau 2 hari sebelum lebaran idul fitri 1433 H) di Desa Suka Damai, Desa Naga Timbul, Desa Sepakat dan Desa Gaye Sendah. sejauh ini dapat kami laporkan bahwa telah terjadi banyak perubahan pasca kunjungan aku yang pertama kali waktu ke lokasi yang sama tempo hari bersama Kepala BPBA (23 Agustus 2012) karena saat ini telah dilakukan normalisasi sungai dimana sungai-sungai telah diluruskan alurnya dan dilakukan pelebaran supaya air sungai dapat mengalir dengan baik tanpa harus menggangu atau ketika meluap tidak mengganggu kehidupan masyarakat setempat. disamping itu juga telah dilakukan perbaikan beberapa ruas jalan sehingga sangat membantu masyarakat setempat dalam hal untuk digunakan sebagai jalan dalam rangka transportasi dari dan ke desa mereka baik untuk kebutuhan logistik maupun kebutuhan lainnya.
setelah melakukan peninjauan dan dokumentasi, kami mampir di posko lapangan BPBD Aceh Tenggara di Desa Sepakat Kecamatan Leuser sekedar untuk melepas lelah dan berkoordinasi lebih lanjut terkait pekerjaan tanggap darurat.
sekitar pukul 15.30 WIB. kami beserta tim kembali melakukan peninjauan dan dokumentasi ke lokasi lain yaitu Desa Bun Bun Indah dab beberapa Desa lain yang juga terkena dampak banjir bandang dan tanah longsor tempo hari. dalam perjalan tersebut pemandangan nya sungguh indah karena kami melewati beberapa Gunung, Sungai, Lembah di Kecamatan Leuser waupun jalan yang kami lewati sangat jelek dan sangat melelahkan. adapun jalan yang kami maksud adalah jalan dari Desa Naga Timbul ke Muara Situlen. kemudian sampailah kami dengan selamat di penginapan sekitar pukul 21.30 WIB setelah sebelumnya makan malam di simpang semadam. mengingat kondisi jalan yang ruak dan jelek tadi, tidak heran kalo muka dan badan kami penuh dengan debu dan sangat kotor hehehehee, sehingga ketika sampai kembali ke penginapa, aku langsung mengambil pakain ganti dan perlatan mandi kemudian langsung mandi di kolam renang yang berada di hotel sartika, rasanya enak sekali mandi bersama kawan-kawan yang sudah sangat capek menempuh perjalanan seharian di kolam renang tersebut walaupun air nya terasa dingin hehehhehehee, selesai mandi kemudian kami jalan-jalan seputar kota kutacane untuk mencari durian..., wowwwwww pasti enak nich hehehehehee, Alhamdulillah malam ini kami bisa makan durian bersama-sama.........., selepas itu kami kembali ke penginapan dan saya mencoba menceritakan kembali melalui tulisan ini.......
disisi lain karena lokasi yang kami kunjungi tidak ada signal sehingga kesulitan untuk melakukan telekomunikasi termasuk dengan Istri dan anak-anak ku yang berada di banda aceh. apa boleh buat kondisi nya memang demikian dan aku hanya dapat berdoa semoga istri dan anak-anak ku senatiasa dalam lindungan Allah SWT. dan bersabar dalam menjalani hidup tanpa aku disisi mereka untuk sementara waktu ini, aku percaya bahwa orang sabar dikasihani oleh Allah SWT.
disaat tulisan ini sedang aku rangkai kata demi kata menjadi kalimat, masih terngiang ditelingaku suara istri dan anak-anak ku waktu kami berkomunikasi via telepon tadi......,
Ya Allah lindungilah mereka karena Engkau adalah sebaik-baiknya Pelindung,
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, jauhkanlah istri dan anak anak kami dari segala macam marabahaya.......,
Ya Allah berilah kesehatan pada kami sekeluarga sehingga kami kuat dalam menghadapi cobaan ini...........,
Salam rindu teruntuk Istri dan anak-anak ku di Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar